Di umur saya yang udah lebih seperempat abad ini, baru kemarin saya mengunjungi sebuah panti asuhan... itu juga karena si cipluk. Jadi ceritanya syukuran 4 bulanan untuk si cipluk tidak diadakan di rumah dan mengundang tetangga2 seperti kebiasaan di komplek rumah ibu. Tapi kami berfikir alangkah lebih bermanfaatnya bila kami membaginya dengan anak2 yatim piatu *ya.. panti asuhan yg kami kunjungi kemarin benar2 anak yatim piatu, karena semuanya sudah tidak memiliki ayah dan ibu*...
Sebelumnya saya menganggap kunjungan ke panti asuhan hanya kunjungan sosial biasa, sampai kemarin saya benar2 seolah merasakan apa yang mereka rasakan... begitu masuk ke lingkungan panti yang terletak persis di sebelah rel kereta api, anak2 yang tadi nya membentuk kelompok2 kecil bermain, langsung menghambur ke arah kami. mereka langsung mengajak kami bersalaman, mereka seolah2 mengerti ada sedikit rejeki yang akan mereka terima dengan kedatangan kami kali ini.
saya benar2 merasa masih biasa saja sampai akhirnya bapak pengurus panti mengajak kami berkumpul di aula yang sudah di penuhi anak2 tadi, setelah mengutarakan maksud dan tujuan kami ke sana, sang bapak pengurus mengajak anak2 tersebut berdoa untuk keselamatan cipluk, kesehatan saya, rejeki kami, sampai di doakannya si cipluk semoga kalau lahir menjadi anak yang sholeh dsb. saya sudah gak sanggup menahan air mata karena membayangkan, apa yang mereka doakan untuk cipluk justru tidak terjadi pada mereka. masih sekecil-kecil itu tapi tidak ada lagi kasih sayang orang tua. Ya Allah aku sungguh beruntung....
melihat mereka secara langsung membulat kan tekad saya untuk kembali lagi mengunjungi panti asuhan itu lain waktu...
p.s : "Maka nikmat-Ku yang mana yang engkau dustakan?"
No comments:
Post a Comment